Lifestyle,nightlife
Sinopsis Dream High Episode 7
"Masuklah duluan." kata Jin Kuk pada Hye Mi seraya menghampiri ayahnya.
Ayah Jin Kuk menampar wajah putranya itu.
"Apa kau harus menamparku di depan temanku?" tanya Jin Kuk.
Moo Jin menoleh sekilas ke arah Hye Mi. "Ikuti aku." katanya Jin Kuk.
Jin Kuk maju ingin mengikuti ayahnya, namun mendadak Hye Mi menarik lengannya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Hye Mi cemas.
Jin Kuk tersenyum untuk menenangkan Hye Mi. "Aku mungkin akan pulang terlambat." katanya.
"Siapa pria itu?" tanya Hye Mi.
"Dia ayahku." jawab Jin Kuk.
Hye Mi melepas pegangan tangannya di lengan Jin Kuk dan memandang kepergian Jin Kuk dengan khawatir.
Sesampainya di ruang kerja, Moo Jin langsung menampar Jin Kuk.
"Apa kau ingin menghancurkan dan mempermalukan ayahmu sendiri?!" seru Moo Jin marah. "Jika kau masih keras kepala, kau harus bersiap sekolah di luar negeri! Kau harus pergi!"
"Tidak." tolak Jin Kuk. "Aku sudah bilang, aku ingin tinggal disini."
"Aku tidak memintamu." kata Moo Jin memaksa. "Aku memerintahkanmu! Aku tidak akan membiarkan kau membuat masalah lagi!"
"Membuat masalah?" tanya Jin Kuk sinis. "Kau sendirilah yang membuat masalah. Kau berjuang demi pemilihan tapi tidak bisa menjaga putramu sendiri."
Moo Jin memandang Jin Kuk dengan marah. "Apa katamu?!"
"Kau mencampakkan aku sesukamu, lalu kau kembali." ujar Jin Kuk tanpa rasa takut. "Kini kau mau mencampakkanku lagi? Kaulah yang menyebabkan aku menjadi orang yang menyedihkan, Ayah!"
Moo Jin mengangkat tangannya dan hendak memukul Jin Kuk lagi. Tapi entah kenapa Moo Jin mengurungkan niatnya dan malah menyentuh pundak Jin Kuk.
"Inilah satu-satunya cara agar aku tidak kehilangan kau lagi." ujar Moo Jin, menunduk sedih. "Demi posisi ini, kau tahu seberapa besar aku berkorban? Bahkan ibumu... aku lah yang mengirimnya pergi. Karena itulah aku melakukan semua ini. Lalu kau ingin aku melepas semuanya? Kau ingin aku melepas perusahaan dan pemilihan ini hanya untuk menjalani hidupku sebagai ayahmu?"
Jin Kuk meneteskan air matanya.
Moo Jin tahu bahwa putranya itu sudah luluh. "Terima kasih untuk pengertianmu." katanya. "Siapkan segalanya untuk bulan depan. Aku akan mengurus semua keperluan sekolahmu di luar negeri."
Jin Kuk duduk seorang diri, ditengah kegelapan di ruang latihan.
"Sebagian orang hidup karena ingin mewujudkan mimpinya." Jin Kuk menyanyi pelan. "Sebagian orang hidup untuk merenggut mimpi orang lain. Sebagian orang berkata mereka tidak memiliki mimpi."
Mendadak lampu menyala dan Baek Hee masuk ke dalam ruangan.
"Kau tidak diperolehkan menggunakan ruang latihan pada waktu ini." ujar Baek Hee.
"Aku tahu." jawab Jin Kuk. "Aku baru saja akan pergi."
"Aku tidak akan melaporkanmu." ujar Baek Hee, menghalangi. "Lagu yang baru saja kau nyanyikan adalah lagu yang ingin kunyanyikan saat pentas."
"Kau menyukai lagu itu?" tanya Jin Kuk.
"Ketimbang memikirkan lagu yang kusukai, aku lebih memikirkan reaksi penonton." jawab Baek Hee. "Tidak masalah bagaimana pentasnya nanti. Tidak akan ada orang yang datang dan menontonku."
"Orang tuamu tidak datang?"
Baek Hee mengangguk. "Ibuku lebih mementingkan tokonya dibandingkan aku." katanya sedih. "Apapun yang kuinginkan di masa depan, dia tidak peduli."
Jin Kuk kelihatan iba.
"Pasti sangat menyenangkan jika aku bisa menyanyikan lagu itu." ujar Baek Hee, tersenyum pahit. "Liriknya menggambarkan perasaanku."
"Sama denganku." kata Jin Kuk, tersenyum. "Aku pergi dulu."
Jason sedang berlatih menari seorang diri di studio.
Ketika ia sedang asyik menari, musik tiba-tiba mati. Rupanya Kyung Jin yang datang.
"Kenapa kau tidak menggunakan waktu ini dengan berlatih bersama Ri Ah?" tanya Kyung Jin.
"Guru, bisakah aku pentas seorang diri?" pinta Jason. "Atau paling tidak, izinkan aku mengganti pasanganku."
"Kenapa?" tanya Kyung Jin. "Kurasa kalian berdua tampak serasi jika bersama."
"Aku merasa itu tidak menarik bagiku." kata Jason. "Kau mengerti, bukan? Jika aku tidak merasa tertarik, pertunjukan tidak akan menarik."
"Kau pikir panggung pertunjukan hanya main-main?" tanya Kyung Jin, mulai marah. Disaat yang sama, Ri Ah tanpa sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Jika begitu, lebih baik kau mundur saja." ujar Kyung Jin tajam. "Rupanya kau tidak sepandai yang kubayangkan. Seharusnya kau berterima kasih pada Ri Ah. Kau tidak bisa berdiri di panggung sendirian. Kau punya bakat, tapi kau tidak akan mampu menghibur penonton. Yang dibutuhkan orang sepertimu adalah seseorang yang bisa menghibur penonton seperti Ri Ah. Jadi, berterima kasih padanya dan ikuti Ri Ah."
Jason terlihat kesal. Ia menunduk memberi hormat, kemudian beranjak pergi.
"Jika kau ingin mengikuti keinginanmu untuk menyanyi, pergilah ke karaoke." kata Kyung Jin tajam.
Jason berjalan pergi dengan marah. Ia menuju loker. Saat itu Pil Sook sedang berada disana.
Pil Sook langsung berjalan menjauh begitu Jason datang.
Jason berdiri di depan loker dan meninju loker tersebut.
Pil Sook terlonjak kaget.
Setelah puas meninju loker, Jason berbalik dan melihat Pil Sook.
"Hei, Nona Sushi." panggil Jason pada Pil Sook. "Apa sekarang kau sedang menganggur?"
Jason mengajak Pil Sook ke tempat karaoke. Disana, Jason menyanyi (hampir seperti berteriak-teriak).
Pil Sook dan Jason bernyanyi dan menari bersama. Seperti orang stress.
Sam Dong dan Hye Mi mencari-cari Jin Kuk.
Saat itu Jin Kuk sedang dilema dan depresi memikirkan ayahnya.
"Jadi dia disini." gumam Sam Dong pada Hye Mi, melihat Jin Kuk di kejauhan.
Sebelum mereka berdua sempat mendekat, Baek Hee sudah mendekati Jin Kuk terlebih dulu.
"Permisi." kata Baek Hee takut-takut. "Aku ingin mengatakan sesuatu."
Jin Kuk menoleh. "Padaku?"
"Maukah kau datang ke pentasku?" pinta Baek Hee kaku.
Hye Mi terlihat terkejut mendengar permintaan Baek Hee.
"Kenapa harus aku?" tanya Jin Kuk.
"Semua orang tua datang, kecuali orang tuaku." ujar Baek Hee. "Jika aku menjadi satu-satunya orang yang tidak mendapat bunga, aku akan sangat sedih."
Jin Kuk terdiam, berpikir, kemudian menyetujui permintaan Baek Hee. "Ya." katanya,
Sam Dong langsung berteriak. Baek Hee buru-buru kabur.
"Apa kau lupa?" tanya Sam Dong. "Kita punya pentas kita sendiri."
Jin Kuk bangkit dari duduk. "Aku tidak akan datang." katanya dingin. "Kalian bisa melakukannya sendiri."
"Kenapa?" tanya Hye Mi. "Kenapa tiba-tiba? Apa karena Baek Hee?"
Read and watch more
Categories:
all about info,
all over the world,
china,
entertainment,
keheningan malam,
renungmalam